Rabu, 03 Februari 2016

Perempuan - Perempuan Tersayang, Kisah Dari Tanah Timor


Perempuan - perempuan Tersayang by Okke 'Sepatumerah'


Okeh...
Kali ini saya bakalan review buku yang baruuu aja selesai saya  baca. Sebenernya buku ini udah lama saya beli, dari tahun lalu malah. Cuma karena semua buku-buku di rumah saya sedang diungsikan - termasuk buku yang ini- karena renovasi rumah, alhasil baru sempet sekarang-sekarang ini saya bisa baca. Buku kali ini novel milik Okke 'Sepatumerah' yg judulnya Perempuan - Perempuan Tersayang. Novel ini adalah novel karya Okke yang ke enam yg saya punya. Sebelumnya saya pertama kali baca novel nya Mba Okke waktu itu judulnya Indonesian Idle (itu juga pinjem dari temen kampus). Dari situ saya jadi suka sama karya-karya nya mba Okke yg lain. Dan setiap mba Okke ngeluarin buku langsung saya berburu deh novelnya.

buku-bukunya sepatumerah yg saya punya. Ada satu lagi Prewedding Rush, cuma sedang berhalangan hadir

Jadi novel ini merupakan salah satu seri Novel Indonesiana yang di publish oleh Gagas Media. Nah, ada beberapa penulis yg ikut bikin seri ini. Semua bukunya mengangkat kedaerahan Indonesia.Oh, iya buku ini saya beli langsung loh ke penulisnya (cieeee) Jadi waktu itu mba Okke di twiter pernah ngetwit soal pemesanan buku terbarunya ini. Bisa langsung dapet free kartu pos n tandatangannya pulak! Wow! Siapa yang ngga tergiur, pleus.... gratis ongkir! doubel WOW! Ini merupakan paket promosi yang amat menggiurkan pemirsah! Maka dari itu tanpa ba-bi-bu langsung, deh saya order.

ada nama saya disituh! :)

Kalo buku nya mba Okke ini setting ceritanya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di kota SoE. Dari mulai tokoh, latar, dan bahasa semuanya khas Kupang. Saya yg ga pernah tau tentang hal-hal berbau Indonesia Timur jadi tau karena novel ini. Kaya misalnya cara salam orang Kupang yg berbeda dengan orang pulau Jawa. Kalau di Jawa kita biasanya cukup salim dan cium tangan di sana justru dengan saling menggesekkan hidung, namanya ciom idong. Sebuah tradisi sebagai pengganti bersalaman atau menyapa orang lain (h.33)

Baeklah...ini review saya. Review ini saya buat suka-suka. Semua berdasarkan apa yang saya baca dan sukai. Jadi kalao reviewnya subjektif, yah...memang begitulah.

siapa perempuan yang amat kamu sayangi saat ini?

Ibu?

Adik?

Kakak?

 atau Sahabat?

 atau mungkin Bos kamu?

atau mungkin juga tetangga kamu?


Kalau seandainya kamu berada di situasi yang harus memilih antara mimpi atau orang yang kamu sayang. Apakah pilihanmu? Apakah kamu bisa memilih dengan pasti mana yang sesuai dengan kata hatimu? Inilah yang terjadi pada Fransin, tokoh utama di Novel Perempuan-perempuan Tersayang.
Novel  ini bercerita tentang seorang gadis asal SoE, sebuah kota kecil di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang bernama Fransinia. Fransin yang kini tinggal di Jakarta baru beberapa bulan lalu diwisuda dan baru saja melamar ke beberapa agency untuk bekerja. Salah satu agency yang diidamkannya adalah Admazing. Karena menurut Fransin di Agency ini selain bisa mendapat gaji yang besar, juga karyawannya kelak bisa berkesempatan untuk pindah ke cabang mereka yang lain di seluruh dunia. Hmmm… amat sangat menggiurkan, bukan? Begitupun saya kalau bisa dapet kerjaan disini senangnya pasti bukan main.

salah satu halaman di buku, banyak footnote bahasa kupangnya

Cerita awal pertama adalah saat Banyu, kekasih Fransin yang kini sudah tidak perhatian dan menyenangkan lagi sewaktu dulu. Kini Banyu bagaikan robot yang tiap hari terus disibukkan dengan urusan kantor. Bahkan saat mereka tengah makan berdua pun, gadget tak pernah lepas dari tangannya. bolak-bolak krang-kring-krung bunyi mulu tuh gadget, sampei makan pun ga beres-beres. Kelihatan banget kalau si Banyu ini korban integritas perusahaan. Demi perusahaan, demi jabatannya saat ini, demi harga dirinya sebagai karyawan teladan. Demikianlah salah satu warga kota besar yang penuh ambisi.

Suka kesel ngga sih sama orang kaya gini? Yang workaholic banget! Apa-apa kerjaan, apa-apa meeting, apa-apa urusan klienlah, presentasilah. Kalau emang weekday sih okelah, ampe lembur juga dijabanin. Tapi kalau saat akhir pekan pun masih begini? Apa hidup makin ngga suntuk ya? Tiap hari ngurusin kerjaan melulu. Padahal di luar sana, masih banyak hal menarik yang menunggu kita untuk di sambangi. haseeekkk…!

Jadi, Fransin ini tinggal di Jakarta bersama dengan adiknya Sherly yang masih SMA. Nah, permasalahan terjadi saat Sherly ternyata ketahuan hamil oleh Radya, pacarnya. Tentulah sebagai kakak dan sama-sama perempuan asli bakal kaget setengah idup! Adik semata wayang yang dititipin jauh-jauh tiba-tiba bikin masalah yang amat pelik. Akhirnya mau ngga mau Fransin pun memangil kakaknya Olivianus untuk menjemput Sherly dan juga Fransin untuk kembali ke SoE. Fransin yang masih menunggu panggilan interview beberapa perusahaan termasuk Admazing, terpaksa harus rela  ikut juga ke SoE.

Selama di SoE, awalnya Fransin merasa tidak suka untuk kembali ke kota kecilnya. Karena baginya di SoE  tidak ada yang menarik. Semua yang menarik baginya hanya di Jakarta, pekerjaan impiannya, kekasihnya, dan segala hal yang hanya ada di Jakarta membuatnya makin tidak betah tinggal di SoE. Belum lagi Sherly yang tiap hari masih saja bersedih, menangisi nasibnya dan Radya yang musti tinggal berjauhan, karena keluarga mereka, terutama Olivianus amat sangat menolak kehadiran Radya. Mamatua  yang harus terkena struk ringan akibat keadaan Sherly.  Dan mamatua serta adiknya kompak menjadi sepasang pribadi alien. Bicara hanya seperlunya. Mereka bertiga tinggal di rumah yang sama, namun seperti orang asing, bukan keluarga. Cuma saat Elizabeth, istri Olivianus yang selalu datang tiap pekan membuat kehidupan rumah sedikit mencair. Semua kebosanan itu sedikit terobati ketika Fritz, teman Oliv berkunjung untuk memeriksa mamatua dan Sherly. Fritz adalah dokter dengan pribadi yang hangat sama seperti Elizabeth membuat hari-hari Fransin di SoE sedikit berwarna. Hingga tumbuhlah rasa-rasa di antara keduanya. Rasa apa? Rasa yang kau pun pasti su tau.

Nah, Disaat Fransin mulai sedikit berdamai dengan kehidupannya di SoE, tiba-tiba ternyata ia mendapat panggilan dari Admazing. Kira-kira Fransin bakal ambil ngga ya kesempatan emas itu? Apakah ia akan tega meninggalkan Mamatua, Sherly, dan keluarganya di SoE?
Bagaimana dengan hubungannya dengan Fritz yang sudah kembali dekat?
 Lalu bagaimana nasib Radya, pacarnya Sherly, mau tanggung jawab ngga dia?
Nah, terus Banyu kekasihnya yang ia tinggal di Jakarta, piye?

Jujur kalau saya ada di posisi Fransin saya juga bingung sih. Harus pilih mana? Pilih impian yang tinggal sedikit lagi di depan mata, atau memilih keluarga yang kondisinya amat membutuhkan kita? Dua hal yang amat sulit untuk dipilih. Mungkin kalau saya, sih kalau bisa itu si Admazing kantornya suruh pindahin ajah ke SoE :P (Yakali, tuh perusahaan nenek moyang lu yan!) Terus kalau Fransin akhirnya milih apa ya? Baca sendiri deh gimana akhir cerita novel Perempuan-perempuan Tersayang ini. Kalau penasaran sama endingnya, mending langsung beli dan baca sendiri novelnya! Temukan di toko buku terdekat! J

Novel ini bikin kita berpikir ulang, bahwa apa yang kita hadapi dan temui saat ini, tidak sepenuhnya dan selamanya buruk. Terkadang kita harus berusaha melihat dari sisi yang berbeda untuk akhirnya tau, apa maksud dari semua musibah yang menimpa kita. Bahwa selalu ada alasan yang baik di tiap kesulitan.  Karena apa yang menurut kita baik dan sukai, belum tentu itulah yang kelak akan menjadikan diri kita pribadi yang lebih baik. Terkadang kita harus jatuh-bangun bahkan terus-menerus mengeluh dan menangisi keadaaan kita yang tidak kita inginkan, untuk pada akhirnya bisa mencapai kebahagian bagi semua. Walaupun terkadang ada hal yang harus kita lepaskan untuk mendapat sesuatu yang jauhh lebih baik.  Seekor ulat yang kecil, lembek-lembek, jelek,nggateli, dan lamban, bahkan pada akhirnya bisa menjadi kupu-kupu yang cantik.  J

Nah, Bijak banget saya kali ini, yah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada Kesan tanpa Kehadiranmu