Kamis, 21 Januari 2016

Pulau Peucang, Biru Yang Eksotis

Jadi, tanggal 27 November yang lalu saya akhirnya kembali menjejakkan kaki saya ke tempat yang menakjubkan. Saya berhasil mencapai ujung barat pulau Jawa, tepatnya di  Pulau Peucang (yeay! akhirnya :D ) Jadi Pulau Peucang ini merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon. Hampir semua orang Indonesia tau, kalau Ujung Kulon itu terkenal sebagai tempat penangkaran hewan Badak bercula satu. Tapi kali ini saya cuma mencicipi sebagian kecil Ujung Kulon, dan melihat Badak tidak masuk dalam agenda trip kali ini. Karena yang saya kunjungi ini cuma pulau Peucang dan pulau-pulau disekitarnya.

tarzanwati dan Tarsania

Nah, piknik kali ini saya ditemani oleh teman trip saya namanya Westy. Saya bertemu Westy waktu itu pertama kali di trip ke Pulau Sangiang. Dari situ kita sering ngobrol dan udah 2 kali kami sengaja ikut trip bareng, waktu itu kita ke Pulau tiga dan empat, dan yang terakhir kita ke Pahawang bulan September lalu. Sampai trip yang terakhir ini alhamdulillah saya masih bisa jalan bareng Westy. Mungkin karena Westy ini teman jalan yang menyenangkan. Makanya tiap jalan pasti ngajak dia.
Perjalanan berawal pada jumat malam, sekitar pukul 00.00 (eh, ini namanya dini hari yah bukan malam) saya dan Westy bertemu di Kemang, Serang. Tepat jam 12, tengah malam mobil elf yang datang dari Jakarta tiba menjemput kami berdua. Perjalanan darat kali ini menuju daerah Sumur, Pandeglang. Perjalanan nya memakan waktu sekitar 5 jam. Sampai Sumur sekitar jam 5 subuh. Dari situ kita solat subuh, dan bersiap untuk menyebrang ke pulau pada pukul 6 pagi. Saat-saat peralihan dari wilayah darat ke air ini, saya dan Westy gunakan untuk berkenalan dengan teman-teman baru peserta trip kali ini. Untungnya mereka semua seru, asik, dan menyenangkan jadi selama di kapal tidak ada bosan bahkan ketawa mulu dan berfoto pastinya!

bersama kawan-kawan baluu
Acara yang pertama ini, kami mulai melakukan snorkling di Pulau Badul, untungnya nggak memakan waktu lama mungkin sekitar 45 menit (kalo ngga salah). Saat kira kira 500 meter-an dari pulau saya langsung terkagum-kagum dengan pemandanggannya. Jadi pulau Badul ini cuma pulau seiprit, nggak ada penghuni, ngga ada apapun, cuma rumput/semak dan pasir.

aernya meennnnn! emmejeingg!supacool!

Tapi di sekeliling pulau, airnyaaaaaaaa bening dan birruuuuu! ini keren banget! Baru kali ini lihat air yang sebiru inih! Saya yang dari jarak jauh udah lihat, langsung heboh! Persis kaya anak kecil yang baru lihat toko mainan. Tapi memang ini luar biasa. Asli! memang di sekitar situ tidak ada karang hanya pasir, dan sisanya ada semacam penangkaran karang (yang masih baru) dan juga ada patung Badak di dasar laut yang dibikin sama WWF. Dan itu memang terlihat jelas bahkan dari atas kapal. Sayangnya, saya yang ngga pandai berenang cuma bisa melihatnya dari permukaan air. Selain wilayahnya yang cukup dalam, saya beberapa kali terkena serangan panik di air (as always).



Sekitar satu jam kami snorkling di sana, dan sempat berpindah ke balik pulau untuk melihat spot yang lebih banyak karang dan ikannya. Mulai naik kapal, dan bersiap menuju tempat yang di nanti, Peucang. Ada yang unik di awal perjalanan menuju Peucang, jadi ternyata di sepanjang laut terlihat banyaak ubur-ubur yang guede-guede terlihat di permukaan air. Dan ubur-ubur ini berwarna merah kecoklatan yang ukurannya paling kecil mungkin setelapak tangan dewasa, dan bentuknya mirip kaya ubur-ubur di film Shark Tale, bertentakel panjang. Sempet agak ngeri juga sih, segede ituh dan banyak!

view dari pantai peucang, bening, cyin!

Perjalanan ke Peucang nya lumayan lama sekitar 2 jam. Saya yang ngantuk pun, tertidur sebentar. Cukup pulas buat orang yang habis berenang dan lapar. Ga lama kita mampir sebentar ke sebuah pulau, tak kira mampir, tau nya cuma mau beli ikan ajah untuk malem. Soal nya pulau yg ini laut sekelilingnya birrru dan beberapa bagian kelihatan ada terumbu karangnya, tak kira mau nyebur lagi 
Ga lama, sekitar pukul 2 siang, sampailah di Pulau Peucang (yeay!) Begitu lihat pantainya, wuih!! Langsung terpesona, air nya gradasi biru muda, dan pasirnya putih bersih dan halus. Gimana ga makin jatuh hati!

Di pulau banyak hewan-hewan liar, dari mulai rusa (makanya dinamain pulau peucang. Peucang itu artinya rusa) babi, monyet, sampai biawak gede-gede. Mereka semua ngga takut sama sekali sama manusia. Mungkin karena sudah terbiasa dengan kedatangan turis-turis yang datang silih-berganti. Justru kami yang manusia yang serem tiap ada mereka lewat. Terutama monyet, karena mereka suka iseng ngambil barang-barang turis. Sama babi karena gedenya nyeremin. Tapi lucunya, beberapa bule yang datang justru mereka senang lihat babi. Karena di benak mereka sudah berpikir menu makan malam, babi guling.



Dan sebenarnya jadwal selanjutnya adalah istirahat dan bebersih, karena sore nanti kita akan trekking ke Cidaon, untuk lihat savana dan Banteng. Tapi....berhubung terlanjur terpukau dengan pantainya, alhasil saya dan beberapa teman di jadikan ajang narsis ria di pinggir pantai. Setelah puas foto foto, kita nyeburrrr ke pantainya yg biru! Saking asiknya main air, kita sampai musti di panggil sama TL kita untuk mandi, karena setengah jam lagi waktunya trekking. Akhirnya dengan Sks (sistem Kebut SetngahJam) kita smua mandi, dan langsung meluncur ke kapal, untuk ke sebrang menuju Cidaon.


mirip lapangan bola

bemain-main dengan tulang banteng
Di Cidaon. Jujur sih  ga terlalu seru disini. Biasa ajah. Berasa kaya lagi di tengah tengah lapangan bola. Katanya sih disini bisa lihat Banteng-banteng berkeliaran. Tapi sayangnya pas disana, tidak terlihat tanda-tanda Banteng bakal muncul. Yang ada cuma jejak e* nya ajah. Jadi cuma foto foto ajah, dan lihat sunset sebentar, lalu lanjut ke Peucang buat magrib n makan malam!

sunset di Cidaon


Besoknya kita trekking lagi ke Tanjung Layar, perjalanan laut lumayan sekitar 25 menit, dan lanjut jalan yg lumayan jauh sekitar 40 menit. untuk menuju darat, kan ga ada dermaganya. Jadi harus pakai sampan kecil gitu ke bibir pantainya. Nah, saat giliran saya turun ke sampan, kaki saya belum seluruhnya napak ke kapal, eh... si sampan nya udah menjauh ajah, alhasil tangan saya masih berpenggang pada kapal, sementara badan saya separuh sudah di sampan. Saya yg panik cuma bisa tereak tereak, "eh, ini gimana ini!!" Lalu, byur! Nyeburlah saya. Beruntung TL nya sigap, jadi tangan saya masih ketangkep ama dia. Fyuh! untungnya badan/kepala saya ngga terbentur apapun, cuma shock bin kaget! dan saya cuma bisa ketawa ketawa ajah inget kejadian ini.


dikit lagi sampai, semangat!
Sehabis trekking, lanjut naik kapal, untuk ke spot snorkling terakhir hari ini. Snorklingnya seru, bagus karangnya, cuma sayang arus nya lumayan kenceng ditambah mendung yg tiba tiba muncul. Untungnya disaat sudah hampir selesai. Dan, ga lama kita naik kapal, brusss! Hujan turun dengan derasnya. langit hitam, air turun amat deras, kapal pun ngga mungkin untuk berlayar cepat, karena gelombang laut juga ikut tinggi. Jujur, disini saya merasa takut, plus gemetaran karena kedinginan karena hujan turun deras banget! Untungnya ngga lama hujan pelan pelan berhenti dan kita pun sampai di Peucang. Dan itu berarti waktunya mandi dan packing untuk pulang.
berdayung sampan di Ciganter


waktunya pulangg!




fyuh! Trip kali ini macem macem dari mulai  snorkling, trekking, bersampan, bermain di birunya laut, jatuh tercebur ke air, sampai kena badai mini. Dan mudah mudahan ini bukan yg terakhir. Terima kasih untuk teman trip kali ini, juga travel Banten Adventure untuk petualangannya.
Sampai jumpa, mari main (lagih)!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada Kesan tanpa Kehadiranmu