Rabu, 02 Desember 2015

Yuk, Jalan?

Berawal pada pertengahan 2013, saya akhirnya memulai kesukaan saya yang baru, yaitu traveling alias piknik alias jalan jalan. Dulu sebelum akhirnya memberanikan diri keluar dari rumah, saya sering menonton tayangan di TV macam Jejak Petualang, Jelajah, sampai yang paling bari dan ngehits abies yaitu Jalan Jalan Men dan MTMA.Waktu itu saya nggak pernah ketinggalan untuk menonton tayangan Jelajah dan Jejak Petualang. Sampai sampai saya hapal dan ngefans sama host acaranya. Yaitu Riyani Djangkaru dan Feliciano Sucipto. Walaupun kedua orang ini sudah tidak lagi ditayangan yang sama, yang bahkan salah satu tayangan nya pun bubar. Sampai tergantikan dengan host JJM yaitu Jebraw dan Naya serta Hamish dan Vicky di MTMA.

Semua saya tonton, walaupun ngga semua episode saya tonton tapi setiap luang saya selalu menyempatkan tayangan-tayangan mereka. Saat saya menonton mereka, saya berujar dalam hati,

Suatu saat saya ingin seperti mereka yang bisa jalan-jalan berkeliling tempat di Indonesia

Sempat terfikir untuk bekerja di stasiun TV di program acara acara itu, pasti seru. Kerjaannya jalan jalan mulu. Senang - senang dan dibayar :D
Terlihat Anak Krakatau dari Kapal

Dari acara acara itu saya pun jadi tau tempat apa saja yang menarik dan indah di Indonesia. Yang semua itu cuma bisa saya bayangkan sebatas wacana. Karena saya ini orangnya penakut, dan enggan untuk keluar dari zona nyaman saya (Iyah, pliss jangan ditiru! inih jelek banget!) Namun akhirnya pada Agustus 2013 sesudah libur lebaran, saya memberanikan diri untuk mengajak sahabat saya Wiwi untuk menemani saya berpetualang keluar rumah. Awalnya sebenernya bukan cuma Wiwi, ada beberapa temen juga yang suka, tapi karena kesibukkan masing-masing, alhasil saya cuma pergi berdua dengan Wiwi. Kami pun mengunjungi Trip kita yang pertama, walaupun ikut Open Trip dan bukan acara sendiri.


perjalanan menuju puncak, tanahnya berpasir. susah dan terik!
 Tempat pertama yang berhasil saya kunjungi adalah Gunung Anak Krakatau. Jujur saya deg-deg an. Saya nggak tau apa yang akan terjadi nanti. Berangkat dari Pelabuhan Merak hampir tengah malam, saya menyebrang ke Bakauhuni. Dan saya pikir perjalanan ini singkat. Namun nyatanya? saya musti berkendara darat kurleb 2 jam untuk ke Pelabuhan Cantini. Pelabuhan kecil yang akan membawa kami ke Anak Krakatau. Setelah 2 jam perjalanan darat, saya harus mesti sabar lagi karena harus menyebrang selama 4 jam perjalanan laut. Dari yang awalnya excited naik kapal kecil, sampe kepanasan. Apalagi ditambah dengan ombak yang makin lama makin kerasa tinggi, kapal pun mulai terasa goyangngannya. Dan saya semaput nyaris mabuk laut! Apalagi teman baru saya  mulai mengoles oles kayu putih. Jujur saya ngga suka aromanya. Malah bikin saya tambah puyeng. Belum lagi di belakang mulai terdengar peserta lain yang jackpot! Duh! saya nggak tau mau gimana lagi? Rasanya udah setengah idup! Bawaanya pengen pulang, sempet nyesel kenapa mau ikit trip ini.



foto dari atas gunung, gatau kenapa kok saya jadi  mirip abang abang es yak -_-
Namun perjalanan ini berakhir indah, karena akhirnya saya bisa melihat pemandangan yang luar biasa dari atas gunung. Walaupun panas ( saat naik pukul 12.00) dan matahari lagi terik-teriknya! Belum lagi saat ke spot snorkling ( yang saya lupa namanya) airnya bening, biru. Baru kali itu saya lihat langsung laut sejernih itu, Karang yang bagus dan ikan-ikan kecil warna-warni. Dan ada nemo! saya baru lihat aslinya disini. Yah.... walaupun saya ngga bisa berenang, dan seringkali panik di air (padahal udah pakai pelampung!) saya tetap senang. Saya bisa melihat dan merasakan tempat-tempat yang indah ini.
airnyahhhhh!! SUPER!

Patrick! where's your partner? 

Dan dari perjalanan itulah, saya akhirnya mulai memberanikan diri sedikit untuk kembali berkunjung ke tempat-tempat seru di sekitar saya. Mengikuti update grup Open Trip di Facebook, saya lumayan beberapa kali mengikuti open trip. Seperti ikut trip murah meriah ke 3 pulau di Kepulauan Seribu (Kelor, Cipir, Onrust), Baduy ( yang mana pulang dari sana kaki saya pegal ga ilang-ilang selama seminggu. Bayangin ajah perjalanan 5 jam dengan berjalan kaki! yang uniknya justru kalau orang Baduy nya sendiri hanya setengah jam! Sakti!), Gunung Padang (unik, yang ajaibnya dengan batu sebanyak itu, bagaimana cara bikinnya? pake jin?), Dieng (Amit-amit dinginnya! Padahal bukan pas embun upas) Pulau Tunda, Pulau Sangiang, Green Canyon, Pulau Pahawang, dan yang terakhir beberapa hari yang lalu saya baru dari Pulau Peucang.

Pulau Cipir



Foto di depan jembatan akar. Ki-ka : anak suku baduy (lupa namanya siapa), anak jin  

atas: jembatan akar
bawah: perjalanan menuju Baduy Dalam


Dan saya baru sadar kalau tahun ini saya lebih sering wisata ke pulau. Makanya kulit saya jadi tambah item gelap :D
pantai di pulau Peucang. Siapa yang nggak jatuh cinta dengan pantai yang secantik inih??

Mungkin, Trip ke Peucang kemarin trip saya yang terakhir. Karena saya nggak tau, apakah tahun depan saya masih bisa jalan-jalan. Mengingat faktor tabungan saya yang kemungkinan akan menipis akibat urusan urgent kali ini. Dan saat ini saya jobless, Entah juga kalau saya sudah mulai kerja lagi masih bisa di kasih kesempatan sama Allah. Saya berharap sih petualangan-petualangan kecil saya ini masih bisa saya lanjutkan di tahun-tahun berikutnya. AMIN!

SEMOGA!

Senin, 30 November 2015

Terima kasih dan Sampai Jumpa


"Karena ternyata tempat ini mulai memunculkan pesonanya pada saat  saat terakhir dan rasa kehilangan mulai merambat pelan" Gelombang 178


Hampir selama kurang lebih  3 tahun ini saya menghabiskan 6 hari saya untuk mengajar anak anak. Dari pagi hingga malam. Dari mulai mereka yang memang murni imut bin lucu, sampai mereka yang nyebelin cerewet dan susah di omongin. Dari yang gampang banget diajarin, sampai yang harus pake peraga dan cerita untuk ngejelasin materi dasar. Dari perhitungan tambah-kurang sampai aljabar. Dari sejarah masa purba sampai masa demokrasi. Semua saya lakukan sampai otak dan mulut saya nggak sinkron.
Kegiatan saya ini yang sehari hari saya lakukan disini sendiri [Iyah, sendirian :') ] seharian penuh bersentuhan dengan anak kecil. Jujur awalnya saya nggak pernah suka sama anak kecil, kecuali adik saya sendiri. Makanya waktu awal harus nyemplung ke dunia ini, saya ragu. Bisa nggak, yah? Bakal bisa sabar nggak, yah? Anak nya yakin pada paham nggak, yah dengan gaya mengajar saya yang asal asalan? Banyak ketakutan dan ketidakyakinan saya dengan kemampuan saya sendiri. Jelas saya ragu dan khawatir, pengalaman mengajar saya terbatas cuma dari ngajar adik sendiri. Yang justru lebih sering dia yang bisa sendiri, ketimbang saya yang ngajarin dia. Saya cuma sebagai pihak yang mengkonfirmasi ulang semua pelajarannya (yang mana 60% saya nggak paham) Dan dari mulai yang cuma ngajar 2-3 kelas, sampai akhirnya FULL seharian. Capek, lelah otak dan hati. Makanya semenjak disitu porsi makan  saya lebih banyak (tapi, sayangnya nggak menambah berat dan volume sedikitpun)
Dari situ juga awal saya sering mulai coba untuk berlibur. Berpiknik. Saat piknik saya senang, nggak mikirn hari Senin dan kegiatan saya. Lepas dari piknik, di Senin pagi mood saya yg tadinya 100% baik, langsung drop macam pesawat kebocoran bahan bakar. Terjun bebas. Menukik. Tapi walaupun begitu saya berusaha untuk mencoba senyum dan sabar di depan bocah  bocah. LAH! Kok, bisa? Karena itu semua berkat Ibuk saya yang tiap waktu, tiap saat ngga bosen bosen ngasih nasehat dan wejangan untuk saya supaya tetap sabar dan tersenyum. Karena beliau tau, saya adalah tipe orang terjudes dan tercuek yang pernah beliau kenal. Beliau khawatir anak anak ituh jadi korban salah ajar saya.
Setahun, dua tahun, saya jalanin semuanya. Sampai akhirnya karena satu kondisi saya harus menyelesaikan kegiatan saya. Saya lega, setidaknya saya tidak perlu, berpura pura tersenyum dan baik baik saja. Dan akhirnya saya pun pamit kepada semua murid murid saya. Yang entah kenapa beberapa saat saya bilang saya mau pergi, mereka semua mendadak menjadi menyenangkan, mereka yang nyebelin justru menjadi 'jinak' dan jauh lebih manis. Disatu waktu saya sempat merasa terbawa suasana mereka yang tidak mengijinkan saya pergi. Kemana saja mereka selama saya mati matian menjaga mood ngajar saya? Kemana sosok mereka yang tadinya bocil dan cerewet?
Tetiba sesaat itu saya menjadi bimbang. Dulu, saat saat seperti ini yang saya inginkan. Bisa lepas dari beban anak anak. Kini saat kesempatan itu sudah saya raih, semua seolah cuma aroma masakan tetangga yang langsung terbawa angin, harum seketika dan hilang gitu ajah. Ditambah dengan beberapa orang tua dan anaknya yang datang langsung ke saya pribadi, berterima kasih karena sudah mau mengajar anak anak mereka. Mereka semua tulus. Saya terharu. Dan untungnya ngga sampai meneteskan air mata. Setidaknya mereka menghargai semua yang sudah saya lakukan untuk anak mereka, walaupun tidak banyak. Terus apakah saya menyesal dengan keputusan ini? Nggak. Nggak sama sekali. Umur saya emang udah di perbatasan rawan sulit dapat kerja. Ditambah  dengan pengalaman yang Nol. Tapi setidaknya saya ingin mencoba hal baru, di luar yang pernah saya alami di sini.
Walaupun kemungkinannya kecil, setidaknya saya sudah mencoba. Saya sempat punya pikiran konyol soal nasib saya ini. Kalau pait pait nya saya ngga bisa dapet pekerjaan juga, mungkin saya akan langsung cari calon suami yang kaya. Yang bisa biayain hidup saya dan hobi hobi saya :D 

Senin, 17 Agustus 2015

20 facts about...

Beberapa waktu lalu, lagi ramai baik di FB maupun di Instagram, orang orang pada bikin 10/20 facts about me.. Dan kali ini, walaupun masa masa ngetren nya udah lewat (gapapa) saya juga berkesempatan untuk ikut ikutan juga. Ya..siapa tau, ada kesamaan dan saling cocok, boleh lah.. (siapa juga yg mau baca :p)
Ini dia...
1. Ngga suka  dandan.
'Alat perang' yg saya miliki cuma bedak, lipstick. Yg lain lain ga bisa pake.
2. Ngga suka n ngga bisa minum minuman bersoda.
3. Jarang pake parfum.
Makanya jarang beli parfum, sekalinya beli juga yg pasti tersedia di Ind****ret.
4. Makan sebanyak apapun, jam berapa pun berat badan tetap stabil (baca:kurus)
5. Suka laut, tapi ngga bisa berenang.
Iya, saya lebih sering panik di air, apalagi untuk di kedalaman 2 meter lebih. Saat kaki mulai tidak bisa menyentuh dasar, langsung panik, tangan udah meraih macem macem bisi ngga tenggelam. Padahal udah pake pelampung -_-#
6. Fans Sheila On 7 sejak SMP, tapi baru mulai berani nonton konsernya 2 tahun lalu.
Karena biasanya jarang ada konser mereka di wilayah Banten. Paling dekat itu event di Jakarta. Apalagi ditambah ngga tau jalan, nggak punya temen nonton. Tapi itu dulu, sekarang karna udah gabung di komunitas Sheilagank Banten, saya sudah tidak risau lagi.
7. Tiap minggu masih suka nungguin + nonton  doraemon tayang di rcti.
Dan karena itu sering di bilang saya masih kaya anak kecil, karena masih aja nontonin kartun.
8. Suka bunga matahari.
Suka bentuknya, suka wanginya. Maniss. Pingin banget suatu saat punya kebun yang isinya bunga matahari semua!
9. Satu satunya game yg paling bisa n lumayan jago adalah Solitare.
10. belajar gitar dari SMP,tapi baru bener bener bisa mainin satu lagu dengan lancar saat lulus kuliah.
Dan lagu itu cuma punya 2-3 chord ajah. Herannya, ngga pernah bisa hapal. Emang bakat saya sedikit di musik. Cuma bisa menikmati saja.
11. Disaat orang orang beralih dari tongsis ke drone, saya bahkan belum fasih buat selfie pake hp sendiri.
Biasanya cewe cewe hobi banget selfie. dengan gaya gaya imut, manis, lucu, kawai. Tapi saya ngga. Karna tiap saya coba dengan berbagai gaya itu, mau kamera sebagus apapun, muka saya tetep ga jadi unyu. Bawaanya gumoh -.-
12. Penyuka warna biru
Laut, langit, pantai, doraemon, semua yg biru saya suka!
13. Takut sama hal hal berbau horor
Cuma kadang suka sok  berani. Biar ngga dibilang penakut ajah. Padahal...
14. Super-Panic-Girl
15. Berantakan
Kamar, isi lemari bahkan isi otak pun.
16. Ga bisa bungkus kado dengan rapi.
Pasti ada aja berantakannya. Malah saya kalah dengan Bapak saya.
17. Cengeng.
Waktu kecil saya sering sekali menangis. Hampir tiap hari pasti menangis. Entah karna jatuh, dinakalin teman/kakak, apapun.
18. Hobi Menyanyi
Dimanapun, kapanpun saya suka nyanyi. Suara? Jelas ngga bagus. Coba cek di soundcloud saya.
19. Takut ketinggian
Karena itu saya paling ngga suka diajak ke dufan. Karena ngga banyak permainan yg bisa saya naikin. Tapi kalau ditemenin sama abang Chang Wook saya rela 
20. Ngga bisa masak
Bahkan untuk sekedar masak telur ceplok saja, rasa yg dihasilkan sulit diterima.
Nah..begitulah sekiranya sedikit fakta fakta seorang gadis labil. Mudah mudahan tidak menyesal sudah membacanya  :))

Senin, 10 Agustus 2015

Situ Stress?

Setiap orang pasti pernah mengalami yg namanya stress. Stress karna kerjaan, karna tuntutan orang sekitar, pacar, atau bisa jadi karena diri sendiri yg cari masalah terus lama lama jadi stress (eh?). Stress itu apa sih? Kalo nemu dari blog sebelah sih

Stress itu adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. 

Bentuk ketegangan ini umumnya berasal dari adanya  tekanan yg kita dapat dari lingkungan sekitar kita. Kita ngga bisa melakukan apa yg kita ingin lakukan karna lingkungan mengharapkan diri kita berbuat sesuai dengan apa yg lingkungan mau. Yg jika kita menolak itu,  maka akan ada konsukuensi yg tidak mengenakan yg harus kita hadapi selanjutnya. Mungkin bisa dibilang saat kita terjebak dalam sebuah masalah yg tidak bisa kita hadapi, maka ketegangan itu terjadi.

Nah... setiap kali kita mengalami stress maka, kinerja  otak kita akan sedikit terganggu. Akibatnya kita sering tidak fokus pada apa yg sedang kita kerjakan. Dan pada akhirnya kita akan sulit untuk melakukan apapun. Dikit dikit galau, dikit dikit emosi. Walhasil ngga ada pekerjaan kita yg beres.

Nah..tiap tiap orang berbeda dalam menanggulangi stress mereka. Ada yg shopping, ke salon, Olahraga, menonton film atau juga mengambil jeda sementara dari rutinitas untuk liburan sementara. Kalau saya sendiri paling suka melarikan diri dari stress dengan cara berlibur. Jalan jalan ke pantai, lihat yg biru biru. Tapi saya tidak bisa terus terusan pergi berlibur. Kenapa? Jelas karena saya tidak punya pohon duit yg bisa tiap kali saya petik. Berlibur itu BUTUH dana. Maka dari itu saya punya 2 cara supaya stress saya cepet hilang dan ngga butuh banyak banyak dana.

1. Lari
Saya bukan tipe orang yg jago olahraga. Bahkan dari jaman Sekolah, saya benci banget pelajaran Olahraga. Karena ngga ada satu pun olahraga yg saya kuasai. Nilai pun serba pas pasan. Beda dengan ibu dan kakak saya. Mereka jago sekali olahraga badminton juga tenis meja. Walaupun cuma menang juara tingkat RT, setidaknya mereka bisa. Apalagi ibu saya juga paling hobi olahraga voli. Setiap sore beliau rutin ikut voli bersama ibu ibu tetangga. Sementara saya, bahkan lari pun saya ngga sanggup. Dulu setiap ada test lari, saya selalu berada di urutan akhir. Entah kenapa berat sekali buat saya buat lari, yg padahal ngga perlu pake teknik yg susah susah. Lalu kenapa saya malah jadi suka lari?

Waktu saya mulai kuliah, saya sering mendapat kelas yang harus naik tangga yg lumayan banyak. Baru lantai 1 saja saya sudah ngos ngosan. Kaki berasa mau copot. Dari situ kemudian ibu saya bilang, mungkin karena saya sudah jarang berolahraga, bahkan ngga pernah. Dari situ saya mulai coba untuk berolahraga, dan kenapa saya pilih lari, karena olahraga ini yg paling mudah, murah dan tidak membutuhkan alat khusus yg mahal. Cukup sepatu dan celana training saja.

Alhasil, saya mulai rutin lari seminggu sekali. Dari situ badan saya mulai ngga gampang capek. Dan sampei sekarang saya justru malah jadi suka lari. Saat saya sedang bingung, stress. Saya lari berkeliling. Saya ngga pernah ngitung berapa banyak putaran yg saya dapat ketika lari. Yg pasti sampai saya merasa lega dan batas napas saya mulai 1-2 baru deh saya berhenti. Dan selama saya lari saya ngga pernah tuh pake aplikasi aplikasi lari larian begitu. Karena tujuan saya lari adalah untuk merefresh otak saya. Bukan pamer ke socmed. Jadi ngga perlu juga :))

2. Toko buku
Saya suka sekali baca buku. Paling suka baca novel yg ringan dan juga komik. Karena bagi saya membaca adalah hiburan. Jadi buat apa beli beli buku yg berat dan memutar otak, sampai stiap kali baca jidat sampe berurut urut. Buat apa? Ngga ada hiburan sama sekali, dong. Justru malah nambah pusing. Saat saya sedang stress, pusing, saya akan pergi ke toko buku dekat rumah. Awalnya mungkin saya cuma lihat lihat tapi pasti ujung ujungnya pasti saya akan beli 1-2 buku. Dan setelah pulang, stress saya mereda. Mungkin tipenya sama kaya mereka yg hobinya belanja sepatu, baju atau tas. Dan sama kalapnya ketika ada diskon gede gedean di toko pun, saya pasti akan ambil semua buku yg ada. Entah kenapa ada kelegaan sendiri setiap saya pergi ke toko buku. Cuma sayangnya, di daerah saya tidak ada toko buku besar seperti G*****ia. Mungkin kalau ada hampir tiap minggu saya mampir.

Jadi..itu tadi salah dua cara saya melepaskan diri dari stress. Kalau dengan dua itu saya masih saja  stress, berarti memang jalan satu satunya saya musti berlibur. Kalau tidak mempan juga. Berarti saya harus lari, lari  dari masalah #ups!

Jumat, 31 Juli 2015

Im Back!!!

Halo..halooo..
Konnichiwa..
Annyeonghaseyo...

Udah setahun lebih blog ini saya tinggal. Tapi untungnya blog ini ngga mati ya, walaupun udah ngga pernah posting lagi. Sebenernya banyak yg bisa diceritain, tapi berhubung bener bener stuck, dan penyakit malas nya sedang kambuh berkepanjangan, ya...apa mau dikata. Blog ini pun akhirnya tidak terurus (sama kaya yg punya).

Well..rencananya di pertengahan tahun ini saya mau mulai lagi nulis blog. Ya..walaupun ngga rutin, tapi minimal ada yg bisa saya tulis walau sedikit. Hitung hitung buang stress dan emosi, walaupun kayanya ngga ada yg minat baca juga. Tapi saya lagi mau memulai kembali hobi saya yg dulu addict banget dari jaman SMA , yaitu menulis.

Jadi..postingan pertama saya di tahun 2015 ini di blog saya adalah soal apa aja yg uda terjadi dalam hidup saya setahun kemarin. Penting? Ngga  sih. Sama sekali ngga penting. Makanya mau saya tulis.
Karena itulah alasan saya buat blog ini, untuk memposting tulisan remeh-remah remah-ngga penting.

Mungkin bakal ada sedikit perubahan gaya bahasa.  Karena udah jarang nulis juga. Tapi intinya ini tetep saya yg menulis. Si gadis labil.

Jadi di tahun 2014 lalu, ehhmmmm....apa ya..? Saya lupa ngapain ajah.. -_-||

Oh iya jadi bermula dari pertengahan 2013 lalu, saat saya pertama kali trip, yaitu ke Anak gunung Krakatau. Saat itu juga saya memutuskan untuk memulai mimpi saya yg baru. Yaitu saya akan mulai mengunjungi tempat wisata Indonesia. Saya akan mulai traveling. Keluar dari rumah.

Berawal dari dulu sewaktu sekolah rajin banget nontonin tayangan macam Jelajah, Jejak Petualang, sampai acara Jalan jalan Men dan My Trip My Adventure. Saat itu saya bilang sama diri saya sendiri, saya pingin suatu hari bisa mengunjungi tempat tempat indah itu. Dan Alhamdulillah akhirnya tahun 2013 saya dikasih rejeki dan kesempatan mampir ke Krakatau. Itu adalah perjalanan pertama saya yg tanpa keluarga, tanpa embel embel study tour ataupun Acara Gathering kantor. Pertama kali nya keluar rumah untuk melihat seperkecil indahnya Indonesia.

Disitu awalnya saya bingung pertanyaan pertanyaan macam: ini gimana, itu gimana, ini ngapain, trus ini apa? Oh, gitu..
ok..ok.. Kenapa? Kok gitu? Udah? Oh, iya? Loh ini? Sampai kalimat pendek macam,
Oh...
wuih!
Itu beneran!!
Woahhh..!
Kereeenn..!
Sampai yg cuma bisa senyum lebar, sambil berucap "woah!" Tanpa suara.

Norak emang, >_<
Tapi ya namanya juga saking Semangatnya. Pertama kali ke tempat baru. Dari situ deh ngerasain yg namanya jalan jalan itu seru dan menyenangkan. Mulai deh bikin list dan rajin browsing tempat tempat wisata oke. Dan mulai lah menyisihkan uang untuk jalan jalan. Karena ngga mungkin dong moso' masih aja minta ke orang tua. Lagipula jalan jalan pakai uang sendiri lebih kerasa menyenangkan dan melegakan. Karena dari kerja keras sendiri. Buat apa kerja rodi cari duit, kalau bukan untuk  menyenangkan diri sendiri? :)

Dan di 2014 lalu, saya mulai jalan ke berbagai tempat. Ngga banyak, sih. Tapi lumayan lah buat merefresh otak yg jenuh. Seperti menjelajah Baduy, Gunung Padang, dan di akhir tahun kemarin saya mengunjungi dataran tinggi Dieng. Dan brrrrrr... bikin semaput dinginnya.

Nah...
Selain jalan jalan, di 2014 saya juga bertemu dengan komunitas Sheilagank Banten. Seneng banget, deh! Akhirnya saya bisa gabung dengan mereka. Bisa berkumpul dengan orang orang yg sama sama menyukai musik Sheila on 7. Saya jadi lebih update soal info So7, pleus saya bisa punya temen nonton konser yg segambreng. Yg jelas seru  dan menyenangkan. Apalagi berkesempatan bertemu langsung dengan personil SO7! itu sumpah syeneng pisan! Karena mereka saya bisa ketemu SO7 langsung. Kalau bukan dengan mereka sih, belum cencu! :D

Jadi tahun 2014 lalu adalah tahun yg cukup serru buat saya. Walaupun ada beberapa hal yg nyebelin, menyedihkan, bahkan menyesakkan (dan sialnya masih berlanjut hingga sekarang #sigh!) Tapi saya akan berusaha untuk tidak menulis sesuatu yang menyedihkan (etapi ngga janji, deng :p )

Semoga!
-diandain-