Selasa, 12 Februari 2013

Istoria da Paz, Saat kebahagian Menjadi Sederhana.

Maaf sudah lama tidak pernah posting. Kebetulan saat ini saya sedang  fakir ide.
Ini adalah postingan saya yg pertama di 2013. Dan saya mau review buku yg baru saya baca bulan kmaren. Kali ini saya mau review bukunya Okke 'sepatu merah' yg judulnya Istoria da Paz, Perempuan Dalam Perjalanan. Sebelumnya saya sudah pernah baca dua bukunya. Yaitu Indonesian Idle dan yg trakhir Heart Block. Dan dua2 nya sama menariknya. Karna itu waktu nemu buku Okke yg lain saya langsung penasaran pengen beli.

Jadi Istoria da Paz ini menceritakan tentang kisah perjalanan dari seorang perempuan bernama Damai Priscilla,editor dari salah satu penerbit buku. Kisah berawal dari Damai yg harus berhadapan dengan penulis baru, Arimbi Pramuditha. Tulisannya yg terlalu idealis dan sinis membuat Damai menjadi kesal dan tak tahan karna tulisannya terlalu pedas dan cenderung kontra terhadap budaya yg ada di negri ini. Belum lagi pacarnya, Jambrong yg seorang tatto artist amat mengagumi keidealisan Arimbi. Dan itu yg slalu membuat Damai smakin tidak suka pada Arimbi.

Hingga pada suatu ketika Damai menemukan bahwa Jambrong benar2 selingkuh dihadapan Damai. Damai patah hati,ia marah tapi juga tidak mau kehilangan kehidupannya yg nyaman bersama Jambrong. Hidupnya kosong,saat Jambrong memutuskan untuk pindah dari kontrakannya.
Karna tidak mau terus mengingat kesepiannya kini karna ditinggal Jambrong,Damai memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya. Yang ternyata slama ini ayahnya memang amat mencintainya namun dengan cara nya yg berbeda dan tak biasa.

Lalu Damai mendapat tawaran untuk menjadi editor untuk sebuah buku baru yg akan diterbitkan,tentang sekolah damai. Sekolah.khusus korban pengungsi di timor leste. Damai harus terbang ke ujung timur Indonesia untuk langsung melihat keadaan sesungguhnya agar lebih mudah dalam proses penulisan.
Akhirnya Damai memutuskan untuk menerima tawaran itu,karna itu lebih baik daripada harus slalu memikirkan hubunganya dengan Jambrong. Disana bertemulah dia dengan seorang Dionysius Alexander,salah satu pendiri sekolah damai. Yang namanya sudah mulai terdengung di beberapa media karna jiwa sosialnya. Disana Damai belajar banyak hal. Tentang keluarga,arti kehilangan, memafkan dan juga kebahagian.

"mungkin kebahagiaan itu tidak perlu dicari,karna dia memang tlah ada,didepan mata kita sendiri. Siapa tau hanya dengan mengubah cara pandang ttg kehidupan,ternyata kebahagiaan yg tadinya tidak kelihatan jadi terlihat jelas"

"apa menurutmu kunci itu?" tanya Damai.

"Hati yg bersyukur. Kalau kamu bisa bersyukur dengan apa yg kamu punya,bahagia itu akan menyusul"


Yak..mungkin segitu aja sinopsis.singkatnya. Dan Menurut saya buku ini amat bermakna. Terlebih dengan saya yg emang baru bgt di dunia pendidikan anak. Ga nyesel beli buku ini. Isinya bagus. Sederhana tapi bermakna. Tentang sebuah perjalanan menuju kebahagian yg ternyata amat sederhana. Tentang memaafkan dan mencoba berdamai dengan kehilangan.Buat yg penasaran silakan beli di toko buku terdekat di kota anda. Saya jamin tidak akan menyesal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiada Kesan tanpa Kehadiranmu